Jumat, 03 Desember 2010

Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan. Ia mengatakan Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota basar di dunia. Untuk tujuan ini, dia menarik garis garis pada peta, sesudah itu, dia mengamatinya dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Dia memulai menggambarkan garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari penelitiannya yang sulit dan berat itu, Hussain Kamel sangat terbantu dengan program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda serta banyak hal lainnya. Dia kagum dengan apa yang ditemukannya. Ia pun mengatakan, Makkah adalah pusat dari bumi. Dr, Muhammad Ilyas Abdul Ghani dalam bukunya mengenai sejarah kota Makkah memaparkan, ada empat pendapat mengapa Makkah dinamakan Ummul Quro':
Pertama, bumi dibentangkan dari bawahnya. Dengan demikian, dia menjadi pusat bumi dan merupakan pusat dunia. Artinya tanah yang berada di muka bumi ini dibagi di sekitar Makkah dengan cara yang sangat bertaut dan Makkah menjadi pusat dari tanah daratan. Juga menjadi arah yang benar untuk tempat menghadap ketika shalat di kota manapun seseorang berada. Ia adalah busur terpendek yang menghubungkan antara kota itu dan Makkah, dalam penelitian ilmiah, secara falaki, ditemukan bahwa Ka'bah adalah pusat bumi dan dia dibangun di jantung Makkah.
Pendapat kedua, Makkah merupakan kota tertua dan terlama.
Pendapat ketiga, Makkah merupakan kiblat semua manusia yang menghadap ke arah Makkah.
Pendapat keempat, Makkah merupakan kota yang sangat agung kedudukannya dibandingkan kota-kota lain di dunia.

sumber: Buletin Ruhama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar