Jumat, 21 Januari 2011

Ruwet

Ku coba berjalan menuju ke 2 ruang istimewaku.
Melihat dan mengamati bagaimana keadaannya.
Dikarenakan efek yang ditimbulkan mereka negatif.
Semoga Aku bisa mengubah keadaannya.

Ku buka ruang pertama yang berada paling atas.
Hawa ketakutan berhembus, kenapa harus takut? dimana keberanianmu yang dahulu?
Kotoran-kotoran sampah prasangka buruk berserakan diseluruh ruangan.
Debu kekalutan yang tebal menutupi permukaan.
mesin komunikasi antar 2 ruangan dalam keadaan ruwet.
Lampu pikiran dan imajinasi redup, dan tak mampu menerangi ruangan atas.
Sungguh menyedihkan...

Ku lanjutkan turun ke bawah menuju ruang kedua.
Melalui tangga iman yang rapuh ku berjalan dengan hati-hati.
Perlahan masuk ke dalam dan hawa dingin terasa menyelimuti.
Seluruh isi ruangan membeku, sunyi, hanya makhluk-makhluk bisu pembawa penyakit hati berkeliaran.
Sungguh ruwet keadaan ruangan ini.

Ruwet bagaimana cara membersihkan dan menghangatkan ruangan tadi.
Keadaan ruangan seperti ini membuat tidak bisa menentukan arah jalan keluar, tidak bisa menerangi jalan yang akan untuk dilalui.
Bagaimana pun Aku harus bisa mengubah 2 ruang ini menjadi normal seperti sediakala.
YA HARUS!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar